Peternak Sapi Keluhkan Harga Sapi Anjok

Praya (Global FM Lombok)

Ketua Kelompok Ternak Montong Subur Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah ( Loteng), Dahlan, mengeluhkan harga sapi yang anjlok. Sebagi contoh, harga sapi Rp 7 juta bisa jatuh menjadi Rp 6 juta – 6,5 juta. Hal itu mengakibatkan, peternak memilih menahan sapi atau memperpanjang masa pemeliharaannya. Idealnya, masa pemeliharaan berkisar 4 bulan, sapi sudah bisa dijual dengan harga yang beragam tergantung dari berat badan sapi.   ” Dari hasil penjualan itu, paling tidak para peternak bisa meraup keuntungan Rp 1 ,5 juta – 2 juta per ekor. Sapi yang dipelihara merupakan sapi ras local, yakni sapi Bali. ” ungkap Dahlan, didampingi Sarjana Membangun Desa (SMD), Sukriani, S,Pt, saat Press Trip yang dipimpin Kabag Humas dan Protokoler Biro Umum Setda NTB, L. M. Faozal, S.Sos, M.Si, di Loteng, Sabtu ( 22 /5).   Dahlan menyebutkan, saat ini terdapat 36 ekor sapi yang semula sebanyak 48 ekor sejak tahun 2008. Jumlah anggota kelompok ini sebanyak 16 orang peternak yang masing – masing memiliki lahan 5 are untuk ditanami rumput raja, sebagai pakan sapi. Kelompok ini salah satu kelompok yang berhasil dalam pemeliharaan sapi dengan program SMD. Saat itu, terdapat 2 jantan dan 5 betina yang terus berkembang dengan melahirkan sapi pedet (Anak Sapi) berkat keseriusan kelompok mengelola peternakannya.


Selengkapnya: http://www.globalfmlombok.com/content/peternak-sapi-keluhkan-harga-sapi-anjok


website Global FM Lombok disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info lowongan kerja

Info Lowongan Kerja

update 3 soal-soal terbaru SPNS/UN